Tantangan yang Dihadapi Pekerja Usia Tidak Produktif

Perusahaan memiliki berbagai pertimbangan dalam menentukan batas usia dalam lowongan kerja, mulai dari tuntutan fisik, teknologi pekerjaan, efisiensi dan produktivitas, hingga harapan pasar juga memainkan peran penting. Meskipun alasan-alasan ini mungkin valid dari sudut pandang bisnis, penting untuk diingat bahwa diskriminasi usia dapat merugikan pekerja yang berpengalaman dan berkualitas.

Walaupun sebenarnya ada alasan yang masuk akal mengapa perusahaan mempertimbangkan pekerja usia muda, misalnya saja tidak sedikit jenis pekerjaan yang memang memerlukan tenaga kerja usia muda, seperti guru playgroup, customer service, pelayan, atau pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi.

Kemudian, ada beberapa jenis industri seperti pelayanan, hospitality, Food and beverage, atau pendidikan tingkat tertentu membutuhkan tenaga kerja usia muda, karena mereka akan bersentuhan serta memberikan pengalaman secara langsung kepada konsumen. Tentunya pekerjaan jenis ini perlu seseorang yang gesit dalam bekerja.

Produk yang diberikan kepada konsumen juga memengaruhi penetapan batas usia melamar kerja. Misalnya, produk-produk culture seperti mainan, sneakers, atau fashion yang memang membutuhkan tenaga muda karena dianggap lebih memahami perkembangan tren budaya terkini. Ditambah lagi, perusahaan berskala besar biasanya memiliki cabang di beberapa daerah dan tentunya akan mencari kandidat muda yang belum berkeluarga agar mereka bisa ditempatkan di cabang perusahaan yang diinginkan.

Tentu dengan alasan-alasan tersebut kita dapat memahaminya, namun bagaimana dengan kandidat usia tua yang terkena dampak yang ditimbulkan. Berikut ini tantangan yang dihadapi oleh mereka yang terkena dampaknya:

1. Kesulitan Mendapatkan Pekerjaan

Individu yang lebih tua atau lebih muda dari batas usia yang ditentukan mungkin mengalami kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan pengalaman mereka. Selain itu mereka juga harus bersaing dengan kandidat yang lebih muda atau lebih tua yang tidak menghadapi batasan usia.

Baca juga  Inilah Info Terupdate Harga Rental Mobil Jogja 2023

2. Stigma Sosial

Individu yang tidak dapat bekerja karena usia mereka mungkin merasa terisolasi dan kurang dihargai dalam masyarakat. Tidak hanya itu, diskriminasi usia dapat menyebabkan stres, rendah diri, dan masalah kesehatan mental lainnya.

3. Ketidakamanan Finansial

Tanpa pekerjaan, individu mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti perumahan, makanan, dan perawatan kesehatan. Mereka yang dipaksa pensiun dini mungkin kehilangan akses ke manfaat pensiun yang memadai.

Untuk itu, dibutuhkan program edukasi dan pelatihan untuk pengusaha dan karyawan tentang hak-hak terkait diskriminasi usia yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan. Perusahaan juga harus mengembangkan kebijakan rekrutmen yang menilai kandidat berdasarkan keterampilan dan pengalaman, bukan usia dan melakukan program mentoring yang melibatkan pekerja dari berbagai usia dapat mendorong transfer pengetahuan dan keterampilan, serta membangun kerjasama antar generasi.

Dengan menyediakan opsi kerja paruh waktu atau freelance, perusahaan dapat membantu individu yang lebih tua tetap aktif dalam angkatan kerja. Selain itu, kebijakan jam kerja yang fleksibel dapat membantu pekerja dari segala usia menyeimbangkan pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi dan kesehatan.

Perusahaan harus berusaha untuk menciptakan proses rekrutmen yang adil bagi semua pelamar kerja, yang mempertimbangkan kualifikasi dan potensi kandidat tanpa memandang usia. Yang paling penting, jangan masukkan syarat yang tidak masuk akal di lowongan kerja agar mereka yang melamar pekerjaan punya kesempatan yang sama untuk mendaftar.

Author